Senin, 29 April 2024

INFORMASI :

'''' SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA PEKUWON KECAMATAN ADIMULYO Kodepos : 54363 KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH ''''# Monggo Sami Makaryo Mbangun Negari Soko Mbangun Deso # " Pelayanan Sekretariat Desa Pekuwon di mulai dari Jam 08.00 WIB s/d 14.00 WIB ( Senin s/d Kamis) dan 08.00 s/d 11.00 di Hari Jum'at " === Jadilah Manusia Yang Selalu Memberi Manfaat Kepada Sesama === Website Desa Pekuwon...    pekuwon.kec-adimulyo.kebumenkab.go.id

SEJARAH DAN ADAT ISTIADAT DESA PEKUWON

SEJARAH DAN ADAT ISTIADAT DESA PEKUWON

Pekuwon, 16 Februari 2023,

Gambar Utama

A. SEJARAH DESA Pada jaman sebelum Indonesia merdeka, Desa Pekuwon sudah ada. Pada waktu itu di daerah ini ada 5 desa yang masing-masing mempunyai Lurah sendiri-sendiri. Dari kelima Desa tersebut yakni Desa Pekeyongan Kulon yang dipimpin oleh Lurah Jayadireksa, Desa Pekeyongan Wetan yang dipimpin oleh Lurah Tawikrama alias Mbah Kuwu, Desa Karangmangu yang dipimpin oleh Lurah Cahbau dan Martatika, Desa Karangputat yang dipimpin oleh Lurah Reden Cemet dan Mbah Kesodi, dan Desa Blater yang dipimpin oleh Lurah Soka. Daerah ini dulu berupa hutan belantara dan kelima orang tersebut adalah merupakan orang yang babat alas di daerah ini. Dari kelima Lurah tersebut terjadi hubungan yang baik dalam hal kerjasama antar Desa, hingga kemudian terjadilah kesepakatan para Lurah untuk menyatukan kelima Desa tersebut menjadi satu Desa. Adapun nama Desa Pekuwon, diambil dari Tokoh/Lurah yang paling sepuh pada waktu itu yaitu Tawikrama (Mbah Kuwu). Tawikrama dan Jayadireksa, setelah meninggal dunia dimakamkan di daerah perbatasan Pekeyongan kulon dan Pekeyongan wetan yang sampai dengan saat ini dijadikan makam panembahan (dikramatkan) dengan nama Panembahan makam Kuwu. Maka dari itu kata KUWU itulah tercipta menjadi sebuah nama Desa PEKUWON.

                                             LOKASI   MAKAM KUWU DESA PEKUWON

Gambar Utama

 

B. ADAT ISTIADAT Tradisi masyarakat Desa Pekuwon dari turun temurun merupakan warisan Budaya yang sampai dengan saat ini masih dilestarikan dan diuri-uri oleh masyarakat, terutama para sesepuh atau generasi muda dan penerus Desa, dan tradisi peninggalan nenek moyang itu diyakini bisa membawa keberkahan dan kebaikan untuk kerukunan dan keharmonisan dalam bermasyarakat. Adapun adat istiadat dan tradisi yang sampai saat ini masih eksis dan dilaksanakan oleh msyarakat Desa Pekuwon adalah :

1. Tradisi Suran Adalah sebuah tradisi membuat selamatan / kenduri yang lebih dikenal dengan nama Sedekah Bumi yaitu sebuah rasa syukur masyarakat atas nikmat, rejeki, dan kehidupan yang didapatnya dari Bumi Desa Pekuwon. Tata cara selamatan di masing-masing pedukuhan yang ada di Desa Pekuwon delaksanakan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan tradisi para pendahulunya. Contohnya di Pedukuhan Krangputat dalam meyembelih kambing harus kambing kendit yang kepala kambingya dikubur di panembahan Putat, di Pedukuhan Pekeyongan digelar acara kenduri sedekah Bumi di Area / Jalan menuju Makam Kuwu,di Pedukuhan Blater sesaji Selamatan Suran atau Sedekah Bumi di Taruh di Panembahan Jati.

Gambar Utama

2. Tradisi Sabanan Merupakan adat istiadat yang juga masih dilaksanakan secara rutin di Desa Pekuwon, yaitu sebuah Tradisi Selamatan yang dilaksanakan setiap bulan Saban atau menjelang bulan Puasa, yang dikenal dengan selamatan unggah-unggahan. Bentuk pelaksanaan kegiatanya atau Ritualnya adalah mengadakan Kenduri setelah sebelumnya para warga masyarakat melaksanakan ziarah Kubur atau Resik Makam keluarganya dengan harapan para arawah yang berada di Alam Barzah diangkat drajatnya dinaikan ke Syurganya Alloh SWT pada bulan suci Ramadhan dan keluarga yang masih hidup diberikan kekuatan lahir bathin untuk melaksanakan Ibadah di Bulan Puasa.

3. Tradisi Muludan Adalah tradisi mengenang kelahiran Nabi Panutan umat Islam Muhammad SAW, dengan cara mengadakan pengajian Umum dengan mengundang pembicara atau Kyai dan juga ada semacam selamatan berupa sodakoh makanan dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan Rutin setiap bulan Maulud atau Robi`ul Awal.

4. Tradisi Rajaban Ini tradisi yang hampir sama dengan Muludan. Kalau Rajaban dilaksanakan setiap Bulan Rajab yaitu sebuah peringatan tentang perintah Sholat bagi umat Islam.bentuk Ritualnya sama dengan kegiatan Muludan. Demikian kurang lebihnya Adat Istiadat yang masih berjalan dan dilaksanakan secara turun temurun dan rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pekuwon. Di samping itu juga masih banyak tradisi-tradisi yang sifatnya pribadi atau person masing-masing keluarga, yang tidak kami bahas dalam naskah ini. Atas kekurangan dan kesalahan penulis membuka kritik dan pembetulan demi kebaikan dan kevalidan tentang sejarah Desa dan Adat Istiadat di Desa Pekuwon Kecamatan Adimulyo. Penyusun Sekretaris Desa Pekuwon SAMRUDIN NURHIDAYAT

https://pekuwon.kec-adimulyo.kebumenkab.go.id/index.php/administrator/artikel/form/999/156


Download Dokumen Terlampir :

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Bupati Resmikan Pantai Heppii, Wisata Rakyat, Nyaman, Murah Meriah
Bupati Minta Promosi Geopark Kebumen di Gencarkan
Pemkab Kebumen Raih Penghargaan literasi Nasional dari Nyalanesia
Konsen Beri Perlindungan Terhadap PMI, Pemkab Kebumen Dapat Penghargaan dari Kemenlu
Bupati Kebumen Siap Tindaklanjuti Rekomendasi dari DPRD Atas LKPJ 2023

Arsip Sejarah dan Adat Istiadat Desa

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2